Proses SKK Kontruksi 1 HARI TERBIT setelah ujian, SBU Jasa Konstruksi 7 HARI TERBIT, ISO 37001 Anti Penyapan 14 HARI TERBIT, IUJP 1 BULAN TERBIT, Bikin PT cuma 4 HARI langsung bisa transaksi..... silakan proses disini TELP. 021-3885-9029

Laris Manis! Negara-Negara Eropa Bakal Borong Batu Bara RI

Diterbitkan pada Hari Selasa, 28 Juni 2022

Laris Manis! Negara-Negara Eropa Bakal Borong Batu Bara RI

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, terdapat empat negara Eropa yang saat ini melirik untuk memborong batu bara asal Indonesia. Keempat negara tersebut diantaranya adalah Belanda, Jerman, Spanyol dan Italia. Staf Khusus Menteri ESDM, Irwandy Arif mengatakan keempat negara tersebut sedang dalam tahap penjajakan awal untuk meminta batu bara Indonesia. Sehingga pihaknya belum mengetahui berapa kuota permintaan dari negara-negara Eropa tersebut.

"Penjajakan lah masih awal. Kan Rusia baru nyetop (setop impor batu bara ke Eropa) Agustus. Itu masih baru penjajakan, ada Jerman, Spanyol, Italia dan Belanda," terang Irwandy saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (24/6/2022).

Dengan adanya permintaan batu bara dari negara-negara Eropa itu, Irwandy juga belum mengetahui apakah Indonesia akan meningkatkan produksi batu baranya, dari yang ditargetkan tahun ini mencapai 663 juta ton. Di samping itu, jika Indonesia ingin menjual batu bara ke Eropa, paling tidak kualitasnya harus memenuhi kebutuhan mereka. Pasalnya, Eropa pada umumnya menggunakan batu bara kualitas di atas 5.500 kalori/kg.

"Tapi ingat Eropa mintanya di atas 5.500 (kalori)," ungkap Irwandy.

Selain negara Eropa, menurut Irwandy India yang merupakan salah satu negara tujuan ekspor batu bara terbesar Indonesia juga meminta tambahan batu bara. Namun demikian, ia tidak merinci seberapa besar tambahan produksi yang diminta India. Dirjen Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin sebelumnya juga mengatakan telah terdapat permintaan batu bara RI untuk Jerman dan India. Meski begitu, hingga saat ini belum ada surat resmi dari kedua negara tersebut.

Dengan melihat kondisi itu, maka pemerintah belum berencana untuk melakukan peningkatan produksi. Bahkan, sejauh ini belum ada perusahaan batu bara yang mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) untuk menggenjot produksi. Dari banyaknya permintaan ekspor batu bara, Jokowi menyadari bahwa Indonesia memiliki kekuatan yang besar terhadap batu bara yang ada di dalam negeri. Tak hanya batu bara, Indonesia juga memiliki kekuatan yang besar dari produk Crude Palm Oil (CPO), yang mana ada beberapa negara juga yang meminta untuk RI mengekspor segera CPO-nya.

Dengan demikian, Peluang untuk memulai usaha dibidang jasa pertambangan terutama pertambangan batu bara cukup menjanjikan. Jika tujuan negara ekspor sudah jelas, Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum melakukan kegiatan ekspor adalah mengurus perizinan. Salah satunya perizinan untuk Izin Usaha Jasa Pertambangan (IUJP). Untuk Info lebih lanjut dapat kunjungi website kami https://www.ijintender.co.id/izin-usaha-jasa-pertambangan